Selasa, 24 Desember 2013

Postingan kalii ini gue bakalan bagiin ama loe soal Konferensi Asia-Afrika (KAA) .. Oke selamat membaca .. :)



A.Konferensi  Asia-Afrika (KAA) dan Peran Indonesia
     pada pembukaan UUD 1945 alenia IV yang menyebutkan, bahwa bangsa Indonesia ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kalimat tersebut menjadi landasan politik luar negeri bebas dan aktif. Bebas artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok (kekuatan). Sedangkan  Aktif atinya bahwa bangsa Indonesia berusaha sekuat-kuatnya untuk memelihara perdamaian dunia sesuai dengan cita-cita PBB.
1.    Latar belakang di selenggarakannya Konferensi Asia-Afrika
a.    Bangsa-bangsa Asia-Afrika memiliki persamaan nasib dan sejarah yakni sama-sama menjadi sasaran penjajahan bangsa-bangsa Eropa.
b.    Semakin meningkatnya kesadaran bangsa-bangsa Asia-Afrika yang masih terjajah untuk         memperoleh kemerdekaan misalnya, Yaman sedang berjuang membebaskan Aden dari kekuasaan      Inggris, rakyat Al-Jazair, Tumisia, Maroko, Sudan, dan Kongo sedang membebaskan tanah airnya dari kekuasaan bangsa Eropa, dan lain-lain.
c.    perubahan politik yang terjadi setelah Perang Dunia II berakhir yakni situasi internasional diliputi       kecemasan akibat adanya perlombaan senjata antara Blok Barat dan BlokTimur.
d.    Diantara bangsa-bangsa Asia yang telah merdeka masih belum terdapat kesadaran untuk bersatu,        yang kemudian Rusia dan Amerika Serikat ikut melibatkan diri dalam masalah tersebut.
    Misalnya :
1)   Persengketaan RRC-Taiwan untuk memprebutkan pulau Quemoi.
2)   Persengketaan India-Pakistan untuk memperebutkan wilayah Kasmir.
3)   Persengketaan Korea utara-Korea selatan masalah perbatasan.
e.    PBB seringkali tidak mampu mengatasi persengketaan antarnegara. Seruan Dewan Keamanan             PBB sering di langgar negara-negara yang sedang berselisih.
f.     Kepentingan politik luar negri Indonesia untuk menggalamg kekuatan Negara-negara Asia-Afrika       agar mendukung merebut irian barat (Papua) melalui PBB.
g.    Bangsa-bangsa Asia-Afrika tidak ingin terlibat dalam Perang Dingin, tetapi ingin memusatkan             perhatian pada pembangunan sehingga memerlujan kerja sama.
2.    Sejarah Terwujudnya Konferensi Asia-Afrika 
     Terwujudnya konferensi Asia-Afrika didahului oleh Konferensi Colombo dan Konferensi Bogor.
a.    Konferensi Colombo (Konferensi Pancanegara I)
     Pada tanggal 28 April-2Mei 1954 diadakan konferensi di Colombo, ibu kota Srilangka. Lima wakil Negara yang hadir sekaligus akan menjadi sponsor KAA sebagai berikut:
1)   Indonesia, diwakili oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjoyo
2)   India, diwakili oleh  Perdana Menteri Shri Pandit Jawarhalal Nehru
3)   Pakistan, diwakili oleh Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah.
4)   Birma(Sekarang Myanmar), diwakili oleh Perdana Menteri Unu
5)   Srilangka,diwakili oleh perdana menteri Sir John Kotelawala.
     Dalam Konferensi Colombo ini diputuskan antara lain sebagai berikut:
a.    Inddocina harus dimerdekakan dari penjajahan Perancis
b.    Menuntut kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko
c.    menyetujui dan mengusahakan adanya konferensi Asia-Afrika dan memilih Indonesia sebagai penyelenggara.
b.    Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)
     pada tanggal 28-31 Desember 1954 diadakan Konferensi di Bogor. Konferensi ini merupakan kelanjutan dari Konferensi Colombo, di mana Negara-negara sponsor akan mengevaluasi hasil penjajagan Indonesia dalam mempersiapkan KAA.
     hal-hal yang menjadi pokok pembicaraan dalam Konferensi Bogor adalah tujuan konferensi, tempat konferensi, agenda pembicaraan negara-negara yang akan diundang dan kesekretariatan.
     rekomendasi yang di ajukan dalam sidang ini adalah sebagai berikut.
a)    mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung dalam bulan April 1955.
b)   menetapkan kelima Negara peserta konferensi Colombo sebagai Negara-negara sponsor
c)    menetapkan 25 negara-negara Asia-Afrika yang akan diundang.
d)   menentukan tujuan konferensi Asia-Afrika.
3.    Tujuan Konferensi Asia-Afrika
a.    Mengembangkan saling pengertian dan kerja sama antar bangsa-bangsa Asia-Afrika, serta untuk menjenjangi dan melanjutkan kepentingan timbal balik maupun kepentingan bersama.
b.    Meninjau masalah-masalah hubungan sosial, ekonomi dan kebudayaan dalam hubungannya dengan negara-negara peserta.
c.    Mempertimbangkan masalah-masalah mengenai kepentingan khusus dari bangsa-bangsa Asia-Afrika seperti yang menyangkut kedaulatan nasional,rasionalisme, dfan kolonialisme.
4.    Pokok-Pokok Agenda Pembicaraan KAA
a.    Kerja sama ekonomi;
b.    kerja sama budaya;
c.    hak-hak asasi manusia dan hak-hak menentukan nasib sendiri;
d.    masalah kolonialisme, imprialisme, seperti belanda di irian barat(sekarang papua), Prancis di Maroko, aljazair dan Tunisia;
e.    masalah perdamaian dunia dan kerjasama internasional (termasuk di dalamnya beberapa aspek tentang PBB, soal hidup berdampingan, masalah indocina,Aden dan masalah perlucutan senjata).
5.    Negara-negara yang hadir dalam KAA
     Konferensi Asia-Afrika berlangsung pada tanggal 18-25 April 1955 bertempat di Gedung Merdeka, Bandung. Konferensi ini di hadiri oleh 29 Negara (termasuk lima Negara sponsor) dari 30 negara yang di undang.dan satu Negara yang tidak hadir yakni Federasi Afrika tengah(Rhodesia dan Nyasa) karena sedang terjadi pergolakan politik orang-orang negro menentang ras diskriminasi.

     Adapun Negara-negara yang hadir dalam KAA adalah:
1.    Indonesia                                                16.Laos
2.    India                                                       17.Libanon
3.    Birma (Myanmar)                                   18.Liberia
4.    Pakistan                                                  19.Libia
5.    Srilangka                                                20.Nepal
6.    Afghanistan                                             21.Filiphina
7.    Kamboja(Kampuchea)                           22.Saudi Arabia
8.    Republik Rakyat Cina                             23.Sudan
9.    Mesir                                                      24.Syiria
10.  Ethiopia                                                  25.Muang Thai
11.   Ghana(pantai emas)                                26.Turki
12.  Iran                                                        27.Vietnam Utara
13.     Irak                                                       28.Vietnam Selatan
14.     Jepang                                                   29.Yaman
15.    Yordania

     Dalam KAA Negara-negara peserta terdiri dari 3 kelompok pandangan politiknya yang berbeda, yaitu: Kelompok yang pro barat, seperti Filiphina, Muang Thai, Pakistan,Iran,dan Turki.Kelompok yang beraliran Komunis yaitu RRC dan Vietnam Utara. dan Kelompok yang netral seperti India,Birma,Srilangka,dan Indonesia, serta ada juga yang belim menampakkan pandangan politik.

6.  Hasil-hasil Konferensi
Konferensi Asia-Afrika menghasilkan beberapa keputusan yang di sepakati para peserta sebagai berikut :
a.    Kerja sama ekonomi, antara lain mengusahakan kemajuan ekonomi, memajukan perdagangan, saling memberikan bantuan teknik, dan mendirikan bank-bank.
b.    Kerja sama kebudayaan, antara lain memajukan kerja sama kebudayaan sebagai jalan terpenting untuk mendapatkan pengertian antara bangsa Asia-Afrika, memajukan pendidikan dan pengajaran dengan pertukaran pelajar, pelatih, dan guru.
c.    Masalah hak asasi manusia, yakni menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam Piagam PBB serta menentang ras diskriminasi.
d.    Masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, yakni menentang adanya imperialisme dan menuntut kemerdekaan bagi rakyat Aljazair, Maroko, dan Tunisia.
e.    Masalah-masalah lain, yakni mengakui hak-hak bangsa Arab di Palestina dan menuntut soal Palestina diselesaikan secara damai, menuntut kembalinya wilayahIrian Barat (Sekarang Papua) kepada Indonesia serta menuntut hak wilayah Aden bagi Yaman.
f.     Mengusahakan perdamaian dan kerja sama di dunia dengan cara berikut.
1)   Mendesak PBB untuk menerima negara-negara yang telah memenuhi persyaratan yakni Kamboja, Srilangka, Jepang, Yordania, Laos, Libya, Nepal dan Vietnam.
2)   Mengusulkan supaya diadakan pelarangan atas pembuatan, percobaan dan penggunaan senjata nuklir.
3)   Mengusulkan diadakan kerja sama semua negara di seluruh dunia atas dasar menghormati hak-hak manusia.
g.    Pernyataan mengenai usaha memajukan perdamaian dan kerja sama di dunia. Selain keputusan KAA di atas, Konferensi Asia-Afrika juga mengajak semua bangsa di sunia untuk hidup bersama dalam perdamaian dan menjalankan kerja sama dalam suasana persahabatan atas dasar sepuluh prinsip yang dikenal dengan “Dasasila Bandung”
(Bandung Declaration).
Adapun isi Dasasila Bandung selengkapnya adalah :
1)   Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB.
2)   Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3)   Mengakui persamaan ras, dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil.
4)   Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal besar maupun kecil.
5)   Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
6)   a. Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi                             kepentingan khusus salah satu negara besar.
b. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7)   Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
8)   Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hukum, ataupun cara damai lain lagi menurut pihak-pihak yang bersangkutan, sesuai dengan Piagam PBB.
9)   Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama.
10)    Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar